Wednesday, October 9, 2013

"Cookie"

Perempuan ini sedari kecil memang tergila-gila dengan anjing. Semasa kecil perempuan ini sering dihadiahi seekor puppies oleh orang-orang kesayangannya. Yakh, sampai hari ini si perempuan tak bisa menghitung berapa banyak anjing yang pernah ikut mewarnai hidupnya (lebih dari 10 ekor mungkin). Tahun 2009 ketika hijrah ke Jakarta yang mendadak dangdut itu, si perempuan kemudian lebih banyak menikmati harinya dengan anjing digital. Puji syukur pada semesta ketika Youtube dan google itu bisa ada didunia, sekedar nonton video singkat puppies yang unyu-unyu atau membaca artikel tentang ras anjing tertentu, tanpa bosan mengunjungi web kennel dan sekedar berkakulasi ketika melihat harga yang ditawarkan untuk seekor puppies. Well, singkat cerita.. Menunda kehamilan kemudian mulai berdampak pada si pasutri dimana waktu untuk kerja sulit dimanage, tuntutan profesi (bukan pilot atau pramugari) yang mengharuskan si pasutri ini gonta/i check-in di bandara dan terbang antah berantah kemana ini kemudian mulai dirasa sangat mengganggu. Si perempuan sudah terpikir semenjak lama bagaimana jika mengadopsi puppies untuk kemudian melatih diri untuk disiplin dan lebih banyak punya waktu dirumah. Proposal di tahun 2011 hingga 2012 ini ditolak oleh si suami. Alasannya beragam mulai dari tinggal di apartment yang tidak memperbolehkan untuk hewan peliharaan sampai pada tidak adanya PRT yang akan membantu jika kita diluar rumah. Finally, April 2013 proposal pun diterima!!!! Si perempuan ini pun kebingungan dengan ras apa yang akan diadopsi.. Berdasarkan pengalaman, kebanyakan anjing yang diadopsi itu adalah "anjing kampung" (anjing hasil persilangan yang tersilang-silang :D ) dimana ras-nya sudah tak jelas lagi asal muasalnya. German shepherd dan penkingese merupakan idola dari masa kecil hingga kuliah. Alhasil si perempuan pun bingung maunya apa. Suatu hari ketika sedang googling, perempuan ini tak sengaja melihat iklan maltese (malta) puppies.

Anjing ras ini konon katanya berasal dari   Central Mediterranean Area. Perawakan yang kecil (Toy group), bulu berwarna putih dan lurus, mata bulet berwarna hitam pekat dan berhidung pesek. Beruntungnya anjing ini bulunya tidak rontok seperti dikebanyakan anjing ras lain sehingga sangat cocok bagi yang alergi. Maltese tergolong anjing yang ingin selalu diperhatikan, menuntut dimanjakan dan sangat-sangat brilliant.  Akhirnya pasutri sepakat mengadopsi anjing jenis ini!!!!!! Yah,, seperti biasa ketika kami adopsi si puppy betina ini sudah diberi nama (nama di akte-nya panjang sampai lupa) Cookie. Ternyata dalam sejarahnya pada tahun 1960 di U.S ras anjing ini sempat diberi nama "Cokie". Saat ini Cookie sudah tinggal bersama kami selama hampir 7 bulan, dan berhasil membuat kami sangat-sangat bisa memanage waktu kerja dan memilih lebih banyak di rumah. Si 'mami' dan 'papi' harus berdiskusi dari jauh-jauh hari jika akan keluar kota dan memastikan bahwa Cookie bisa ditinggalkan dan dirawat oleh orang yang tepat selagi kami tak ada ditempat. Bagi yang ingin mengadopsi anjing khususnya bagi mereka yang jarang bepergian, Maltese sangat-sangat recommended yah.




No comments:

Post a Comment